Tumbuhan yang Bisa dijadikan Obat Unggas

Sumber Foto: ternakpertama.com

Selain obat-obatan pabrikan ternyata beberapa tumbuhan dipekarangan kita bisa dijadikan obat untuk beberapa jenis penyakit unggas. Tumbuhan-tumbuhan ini diberikan dalam bentuk jamu (larutan) atau dalam bentuk tepung yang dicampurkan pada bahan pakan sebagai feed additive dan feed suplement. Jamu yang berasal dari tumbuhan ini dapat diberikan kepada ayam lokal, ayam broiler, layer puyuh itik serta unggas lainnya yang dapat mengobati penyakit umum unggas seperti gangguan pernafasan, koksidiosis, kurang nafsu makan, diare dan feses (kotoran) hijau. 

<1h>

Berikut Jenis Tanaman dan Bagian yang Digunakan sebagai Jamu Hewan Khususnya Unggas

No	Nama Tanaman	Nama Latin	Bagian Tanaman yang Digunakan	Pencegahan dan Pengobatan terhadap Penyakit
1	Jahe	Zingeber officinale Rose	Rimpang	Koksidiosis, CRD, Kekebalan tubuh
2	Bawang Putih	Allium sativum Linn	Umbi	Aflatoksikosis
3	Lengkuas	Longua galanga Stunz (L)	Rimpang	Menambah nafsu makan, stamina, tonikum
4	Lidah Buaya	Aloe vera	Dagiing daun	Mortalitas rendah, pakan lebih efisien
5	Temulawak	Zingeber xanthorrhiza Roxb	Rimpang	Menambah nafsu makan
6	Lempuyang	Zingeber aromaticum	Rimpang	Batuk, diarrhea, memperbaiki sel yang rusak akibat virus, menambah nafsu makan
7	Sambiloto	Andrographis paniculata	Daun, batang, bunga	Menekan aflatoksin dalam pakan, mengatasi snot/flu, meningkatkan stamina, antiviral, koksidiosis
8	Mengkudu	Marindo citrifolia	Daun, buah	Stamina, efisiensi pakan, mempengaruhi warna kuning telur
9	Pepaya	Carica papaya Linn	Daun	Meningkatkan daya tahan tubuh, menurunkan lemak karkas itik
10	Temu Ireng	Curcuma aengruginoza Roxb	Rimpang	Mengatasi cacingan

Cara Membuat:

Semua bahan rimpang dan umbi akar dikupas, ditumbuk/diparut kemudian dihaluskan menggunakan blender dan ditambahkan air secukupnya. air yang digunakan sebaiknya air sumur jangan air ledeng (PAM) karena mengandung unsur kimia (chlor) yang dapat mengganggu pertumbuhan bakteri positif yang terkandung di dalam bahan fermentasi (karena pengolahan jamu/bahan nantinya akan difermentasi).

Semua bahan yang telah dibersihkan dan dihaluskan, disaring lalu diperas untuk diambil sarinya. selanjutnya air perasan ditambahkan dengan 250 ml tetes tebu (molases) atau larutan gula merah kental yang sudah dicampur EM4 atau M-Bio, kemudian diaduk rata sampau berubah waarna menjadi kecoklatan, lalu tambahkan air bersih hingga folumenya menjadi 10 liter. ramuan jamu tersebut dimasukkan ke dalam drum atau jerigen bertutup rapat dan difermentasi selama 6 hari. Pada masa fermentasi setiap hari selama 5 menit jamu diaduk agar mengeluarkan gas dan ditutup rapat kembali. setelah 6 hari, jamu siap digunakan untuk ternak unggas. (ditjenPKH/rbs)

Sumber: 

Majalah Infovet Edisi 251 Juni 2015

Khalidah M. Noer Harahap

Tamatan S-1 Peternakan dari UIN Suska Riau Angkatan 2015.

Share this post