Orang yang Berperan dalam Ilmu Manajemen
Photo:cpssoft.com
Orang Pelopor
manajemen
1.
Mary Parker Folett (1868-1933)
Mari percaya bahwa adanya
hubungan yang harmonis antara karyawan dan manajemen berdasar persamaan tujuan,
namun tidak sepenuhnya benar untuk memisahkan atasan sebagai pemberi perintah
dengan bawahan sebagai penerima perintah. Beliau menganjurkan kedudukan
kepemimpinan dalam organisasi, bukan hanya karena kekuasaan yang bersumber dari
kewenangan formil, tapi haruslah berasal dari pada pengetahuan dan keahliannya
sebagai manajer.
2.
Peter Drucker
Related
Dia maha guru semua guru
manajemen. Peter Druker. Dialah yang pertama mendefinisikan seni manajemen yang
efektif. Pengaruh kepionirannya pada gagasan dan praktek manajemen yang ada
dewasa ini belum tertandingi di seluruh dunia.
Peter Druker dilahirkan tahun
1909 di Vienna. Meskipun dia hidup di Amerika selama lebih dari 60 tahun, namun
pengaruh dan kenangan Eropa Tengah pada umumnya, dan Vienna pada khususnya, masih
kuat. Meskipun aksen Jermanya masih kental, Druker adalah pembicara Bahasa
Inggris dengan kejernihan dan kepasihan y ang mengagumkan. Logikanya tanpa cela
dan selalu mampu mengingatkan fakta, angka dan lelucon segar. Minat yang tinggi
terhadap ilmu pengetahuan membuatnya dikenal seorang yang multi disiplin dan
pemikir humaniter. Berbagai tulisan dan buku-buku ia tulis selalu menarik minat
untuk dibaca. Minatnya terhadap peristiwa aktual dan angka-angka, secara alami
menjadikannya seorang wartawan keuangan. Inilah modal ia melahirkan pemikiran
tentang manajemen disusul dengan gelar doktor yang diraihnya di Frankfurt.
Susul menyusul buku-buku manajemen ekonomi ia relis, selalu mendapat sambutan
hangat dari pembaca. Sebagai seorang penulis, tulisanny a mudah dipahami,
sebagai seorang pembicara yang fasih ia sangat disenangi pendengarnya.
Apa pemikiran yang monumental
dari pemikir manajemen satu ini? Druker mengajarkan struktur desentralisasi.
Ini didapatkan dari studi kasus di General Motors. Ia menyebutkan, kantor pusat
harus menahan diri untuk tidak mengatur suatu div isi bagaimana melakukan
pekerjaanya. Drucker berkomentar: Apa yang baik bagi Amerika adalah baik pula
bagi General Motors (1953).
Beberapa gagasan yang baik untuk
jadi tindakan dikemukakan Drucker setiap waktu. Misalnya, luangkan waktu
sebanyak yang diperlukan dalam membuat keputusan yang mempengaruhi orang
banyak. Kemudian memastikan semua orang memahami mengenai apa sebenarnya bisnis
y ang dilakukan. Dan jangan pernah tinggalkan untuk mempelajari apa yang terjadi di luar bisnis dan diantara pelanggan maupun
non pelanggan. Pemikiran Druker tidak jauh dari manajemen berdasarkan sasaran.
Desentralisasi dan delegasi. Mengelola pekerjaan pengetahuan. Menggunakan fokus
pelanggan. Melakukan manajemen waktu. Mengembangkan kekuatan inovasi.
Pada akhirnya, visi dan tanggung jawab moral yang
mendefinisikan seorang manajer, ungkap Peter Drucker. Sayangnya, realitas pada
banyak tempat dan badan usaha, trik individualitas sering kali merasuk dan
membusukkan keadaan. Karena ambisi pribadi telah mengaduk diri dalam
kepentingan bisnis. Menyaru bagai hantu.
Dia adalah sebagian dari kontribusi ia dibuat untuk
manajemen (Dunia tahu dia ang paling
besar dari manajemen pemikir abad terakhir, Jack Welch, mantan ketua dari
General Electric Co).
3.
Adam Smith (1723-1790)
Tokoh terkemuka di bidang teori
pembangunan ekonomi, Adam Sm ith, lahir di kota Kirkcaldy , Skotlandia, tahun
1723. Waktu remaja dia belajar di Univ ersitas Ox ford, dan dari tahun 1751
sampai 1764 dia menjadi mahaguru di Universitas Glasgow. Selama di situlah dia
menerbitkan buku pertamanya, Theory of Moral Sentiments, yang mengangkat diriny
a ke tengah-tengah masy arakat intelektual. Tetapi, puncak kemasyhurannya
terutama terletak pada buku kary a besarnya An Inquiry Into the Nature and
Causes of The Wealth of Nations, yang terbit tahun 1 7 7 6. Buku ini segera sukses
dan merebut pasar, dan sisa hidup Smith menikmati kemasyhuran dan penghargaan
berkat karya itu. Dia mati juga di Kirkcaldy tahun 1 7 90. Tak seorang anak pun
dia punya, lagi pula tak pernah kawin.
Adam Smith bukanlah orang pertama
y ang mengabdikan diri pada teori ekonomi, dan bany ak gagasangagasannya yang
terkenal bukanlah asli keluar dari kepalanya. Tetapi, dialah orang pertama yang
mempersembahkan teori ekonomi y ang sistematik dan mudah dicerna y cukup tepat
sebagai dasar bertolak buat kemajuan bidang itu di masa depan. A tas dasar
alasan itu, lay aklah dianggap bahwa The Wealth of Nations merupakan pangkal
tolak dari penelitian modern politik ekonomi.
Salah satu hasil besar yang
disuguhkan buku ini adalah karena ia meluruskan dan menghalau pelbagai anggapan
y ang jadi anutan orang sebelumnya. Smith adu pendapat dan menentang teori lama
ekonomi perdagangan y ang menekankan arti penting perluny a negara punya
persediaan batangan emas dalam jumlah besar. Begitu pula, bukunya menolak
pandangan para phy siokrat yang mengatakan bahwa tanah merupakan sumber utama
dari nilai. Sebalikny a Smith menekankan arti pokok y ang paling penting adalah
tenaga kerja. Smith dengan gigih menekankan bahwa peningkatan produksi dapat
dicapai lewat pembagian kerja dan dia meny erang habis semua peraturan
pemerintah yang usang dan campur tangannya berikut hambatan-hambatan y ang
menghalangi perkembangan dan perluasan industri.
Ide sentral The Wealth of Nations
adalah pasar bebas y ang bergerak menurut mekanisme pasar y ang dianggapny a
secara otomatis bisa memprodusir macam dan jumlah barang y ang paling disenangi
dan diperlukan masy arakat konsumen. Misalny a, persediaan barang y ang justru
disenangi merosot, dengan sendiriny a harga akan naik dan kenaikan harga ini
akan mendatangkan untung bany ak bagi siapa saja y ang memproduksiny a. Karena
untung bany ak, pabrik-pabrik lain tergerak untuk memproduksi juga. A kibat
dari kenaikan produksi tidak bisa tidak akan meny ingkirkan keadaan kekurangan
barang. Lagi pula, kenaikan suplai dalam kaitan dengan kompetisi antar pelbagai
perusahaan akan cenderung menurunkan harga komoditi pada tingkat harga y ang
normal, misalny a ongkos produksinya. Tak ada pihak mana pun y ang membantu
meleny apkan kelangkaan, tetapi kelangkaan itu akan teratasi dengan sendirinya.
Tiap orang, kata Smith cenderung mencari keuntungan untuk diriny a, tetapi dia
dituntun oleh tangan gaib untuk mencapai tujuan akhir y ang bukan menjadi
bagian keinginanny a. Dengan jalan mengejar kepentingan diriny a sendiri dia
sering memajukan masy arakat lebih efektif dibanding bilamana dia betulbetul
bermaksud memajukannya (The Wealth of Nations, Bab IV , pasal II).
Beberapa orang peroleh kesan
bahwa A dam Smith tak lain dari seorang y ang cuma menari menurut bunyi gendang
demi kepentingan ekonomi. Pendapat ini tidaklah benar. Dia berulang kali dan
dengan kata-kata keras, mengecam habis praktek-praktek monopoli ekonomi dan
menginginkan penghapusanny a. Dan Smith bukanny a orang naiv e dalam hubungan
ekonomi praktek. Ini bisa dibaca dari pengamatanny a y ang khas dalam buku The
Wealth of Nations: Orang dalam dunia dagang barang yang sama jarang bisa ketemu
bersama, tetapi pembicaraan akan berakhir pada pembentukan komplotan yang
bertentangan dengan rakyat, atau dalam bentuk lain menaikkan harga.
Begitu sempurnanya Adam Smith
mengorganisir dan mengedepankan sistem pemikiran ekonominy a, sehingga hany a
dalam jangka waktu beberapa puluh tahun saja mazhab-mazhab ekonomi sebelumny a
tersisihkan. Ny atany a, semua pokok-pokok pikiran mereka y ang bagus telah
digabungkan dengan sistem Smith, sementara Smith dengan sistematis
mengungkapkan kekurangan-kekurangan mereka y ang ada. Pengganti Smith termasuk
ekonom-ekonom kenamaan seperti Thomas Malthus dan Dav id Ricardo, mengembangkan
dan meny empurnakan sistemny a (tanpa mengubah garis-garis pokokny a) menjadi
struktur y ang kini digolongkan kedalam kategori ekonomi klasik. Sampai pada
suatu tingkat penting tertentu, bahkan teori ekonomi Karl Marx (meski bukan
teori politikny a) dapat dianggap sebagai kelanjutan dari teori ekonomi klasik.
Dalam buku The Wealth of Nations,
Smith sebagian menggunakan pandangan-pandangan Malthus tentang kelebihan
penduduk. Tetapi, jika Ricardo dan Karl Marx keduany a bersikeras bahwa tekanan
penduduk akan mencegah upah naik melampaui batas keperluan (apa yang disebut
hukum baja upah), Smith menegaskan bahwa kondisi kenaikan produksi upah dapat
dinaikkan. Amatlah jelas, kejadiankejadian-membuktikan bahwa Smith benar dalam
segi ini, sedangkan Ricardo dan Marx meleset.
Tak ada sangkut-pautny a dengan
ketetapan pandangan Smith atau pengaruhny a terhadap para teoritikus ekonomi
yang datang belakangan, yang terpenting adalah pengaruhnya terhadap
perundangundangan serta politik yang diambil pemerintah. The Wealth of Nations
ditulis dengan keulungan yang tinggi serta kejernihan pandangan yang tak
bertolok banding dan terbaca amat luas. Argumen Smith menghadapi campur tangan
pemerintah dalam bidang bisnis dan dunia perdagangan dan demi rendahnya harga
serta perekonomian bebas, telah mempengaruhi secara pasti terhadap garis
kebijaksanaan pemerintah di seseluruh abad ke-1 9. Sesungguhnya, pengaruhnya
dalam hal itu masih tetap terasa hingga sekarang.
Sejak teori ekonomi berkembang
pesat sesudah masa Smith, dan beberapa gagasannya tergeser
olehpendapat-pendapat lain, sangatlah mudah mengecilkan makna penting Adam
Smith. Mesti begitu, fakta menunjukkan, dialah pemula dan pendiri tokoh ekonomi
sebagai suatu studi yang sistematis,dan dia sesungguhnya tokoh terkemuka dalam
sejarah pemikiran manusia.
4.
Robert Owen (1771 -1858)
Robert Owen adalah orang yang
menentang praktek-praktek memperkerjakan anak-anak usia 5 atau 6 tahun dan
standar kerja 13 jam per hari. Tersentuh dengan kondisi kerja yang amat
menyedihkan itu, beliau mengajukan adanya perbaikan temadap kondisi kerja ini.
Pada tahun-tahun awal revolusi
industri, ketika para pekerja dianggap instrumen yang tidak berdaya, Owen
melihat rneningkatkan kondisi kerja di pabrik, rnenaikkan usia minimum kerja
bagi anak-anak, mengurangi jam kerja karyawan, menyediakan makanan bagi
karyawan pabrik, mendirikan toko-toko untuk menjual keperluan hidup karyawan
dengan harga yang layak, dan berusaha memperbaiki lingkungan hidup tempat
karyawan tinggal, dengan membangun rumah-rumah dan membuat jalan, sehingga
lingkungan hidup dan pabrik rnenjadi menarik. Sebab itu, beliau disebut “Bapak
Personal Manajemen Modem”. Selain itu, Owen lebih banyak memperhatikan pekerja,
karena menurutnya, investasi yang penting bagi manajer adalah sumber daya manusia.
Selain mengenai perbaikan kondisi kerja, beliau juga rnembuat prosedur untuk
meningkatkan produktivitas, seperti prosedur penilaian kerja dan bersaing juga
secara terbuka.
5.
Charles Babbage (1792 -1871)
Charles Babbage adalah seorang
guru besar matematika yang tertarik pada usaha penilaian efisiensi pada
operasional suatu pabrik, dengan menerapkan prinsip-prinsip ilmiah agar
terwujud peningkatan produktivitas dan penurunan biaya. Beliau pertarna kali
mengusulkan adanya pembagian kerja berdasarkan spesialisasi pekerjaan yang
sesuai dengan keterampilan tertentu, sehingga pekerjaan dibuat rutin dan lebih
mudah dapat dikendalikan dengan alat kalkulator. Babbage merupakan penemu
kalkulator mekanis pada tahun 1822, yang disebut “mesin penambah dan pengurang
(Difference Machine)”, Prinsip–prinsip dasamya digunakan pada mesin-mesin
hitung hampir seabad kemudian. Pada tahun 1833 beliau menyusun sebuah Mesin
analitis (Analysical Machine), yaitu sebuah komputer otomatis dan merupakan
dasar komputer modern, sehingga beliau sering dinamakan Bapak Komputer”.
Tulisannya dituangkan dalam
bukunya yang berjudul “On the Economy Of Machinery and Manufactures” (1832).
Beliau juga tertarik pada prinsip efisiensi dalam pembagian tugas dan
perkembangan prinsip-prinsip ilmiah, untuk menentukan seorang manajer harus
memakai fasilitas, bahan, dan tenaga kerja supaya rnendapatkan hasil yang
sebaik-baiknya. Disamping itu Babbage sangat memperhatikan faktor manusia, dia
menyarankan sebaiknya ada semacam sistem pembagian keuntungan antara pekerja
dan pemilik pabrik, sehingga para pekerja memperoleh bagian keuntungan pabrik,
apabila mereka ikut menyumbang dalam peningkatan produktivitas. Beliau
menyarankan para pekerja selayaknya menerirna pembayaran tetap atas dasar sifat
pekerjaan mereka, ditambahkan dengan pembagian keuntungan, dan bonus untuk
setiap saran yang mereka berikan dalam peningkatkan produktivitas.
6.
Frederick W. Taylor (1856 -1915)
Frederick W. Taylor dikenal
dengan manajemen ilmiahnya dalam upaya meningkatkan produktivitas. Gerakannya
yang terkenal adalah gerakan efisiensi kerja. Taylor membuat prinsip-prinsip
yang menjadi intinya manajemen ilmiah yang terkenal dengan rencana pengupahan
yang menghasilkan turunnya biaya dan meningkatkan produktivitas, mutu, pendapatan
pekerjaan dan semangat kerja karyawan. Adapun filsafat Taylor memiliki 4
prinsip yang ditetapkan yaitu :
1)
Pengembangan
manajemen ilmiah secara benar.
2)
Pekerjaan
diseleksi secara ilmiah dengan rnenempatkan pekerjaan yang cocok untuk satu
pekerjaan.
3)
Adanya
pendidikan dan pengambangan ilmiah dari para pekerja.
4)
Kerjasama
yang baik antara manajernen dengan pekerja.
Dalam menerapkan ke-empat prinsip
ini, beliau menganjurkan perlunya revolusi mental di kalangan manajer dan
pekerja. Adapun prinsip-prinsip dasar menurut Taylor mendekati ilmiah adalah:
1)
Adanya
ilmu pengetahuan yang menggantikan cara kerja yang asal-asalan.
2)
Adanya
hubungan waktu dan gerak kelompok.
3)
Adanya
kerja sarna sesama pekerja, dan bukan bekerja secara individual.
4)
Bekerja
untuk hasil yang maksimal.
5)
Mengembangkan
seluruh karyawan hingga taraf yang setinggi-tingginya, untuk tingkat
kesejahteraan maksimum para kaayawan itu sendiri dan perusahaan. Buku-buku
Taylor yang terkenal adalah “Shop management (1930)”, Principles Of Scientific
Management (1911)”, dan “Testimory Before Special House Comittee (1912)”. Dan
pada tahun 1947, ketiga buku tersebut digabungkan dalam 1 (satu) buku dengan
judul “Scientific Management”.
7.
HenryL Gant (1861 -1919)
Sumbangan Henay L. Grant yang
terkenal adalah sistem bonus harian dan bonus ekstra untuk para mandor. Beliau
juga memperkenalkan sistem “Charting” yang terkenal dengan “Gant Chart”. Ia
menekankan pentingnya mengembangkan minat hubungan timbal balik antara manajer
dan para karyawan, yaitu kerja samaa yang harmonis. Henry beranggapan bahwa
unsur manusia sangat penting sehingga menggarisbawahi pentingnya mengajarkan,
mengembangkan pengertian tentang sistem pada pihak karyawan dan manajemen,
serta perlunya penghargaan dalam segala masalah manajemen.
Metodenya yang terkenal adalah
rnetode grafis dalam menggambarkan rencana-rencana dan memungkinkan adanya
pengendalian manajerial yang lebih baik. Dengan rnenekankan pentingnya waktu
maupun biaya dalam merencanakan dan rnengendalikan pekerjaan. Hal ini yang
menghasilkan terciptanya “Gantt Chart” yang terkenal tersebut. Teknik ini
pelopor teknikteknik modern seperti PERT (Program Evaluation and Review
Techique).
8.
The Gilbreths (Frank B. Gilbreth
: 1868 -1924 dan Lilian Gilbreth : 1878 -1972)
Suami istri ini selain rnempelajari
masalah gerak dan kelelahan, juga tertarik dengan usaha membantu pekerja
menampilkan potensinya secara penuh sebagai makhluk manusia. Setiap langkah
yang dapat rnenghasilkan gerak dapat mengurangi kelelahan. Mereka juga terkenaI
dengan tiga peran dari setiap pekerja yaitu sebagai pelaku, pelajar dan
pelatihan yang senantiasa mencari kesempatan baru, atau terkenal dengan konsep
“three position plan of promotion”. Banyak manfaat dan jasa yang diberikan oleh
manajemen ilmiah, namun satu hal penting dilupakan oleh manajemen ini, yaitu
kebutuhan sosial manusia dalam berkelompok, karena terlalu mengutamakan
keuntungan dan kebutuhan ekonomis dan fisik perusahaan dan pekerjaan. Aliran
ini melupakan kepuasan pekerjaan pekerja sebagai manusia biasa.
Perhatian Lilian Gilbreth tertuju
pada aspek manusia dari kerja dan perhatian suamianya pada efisiensi yaitu
usaha untuk menemukan cara satu-satunya yang terbaik dalam melaksanakan tugas
tertentu. Dalam menerapkan prinsip-prinsip manajemen ilmiah, harus memandang
para pekerja dan mengertikepribadian serta kebutuhan mereka. Ketidakpuasan di
antara pekerja karena kurang adanya perhatian dari pihak manajemen terhadap
pekerja.
9.
Henry Fayol (1841 -1925)
Henry Fayol mengarang buku
“General and Industrial management”. Pada tahun 1916, dengan sebutan teori
manajemen klasik yang sangat memperhatikan produktivitas pabrik dan pekerja,
disamping memperhatikan manajemen bagi satu organisasi yang kompleks, sehingga
beliau menampilkan satu metode ajaran manajemen yang lebih utuh dalam bentuk
cetak biru. Fayol berkeyakinan keberhasilan para manajer tidak hanya ditentukan
oleh mutu pribadinya, tetapi karena adanya penggunaan metode manajemen yang
tepat. Sumbangan terbesar dari Fayol berupa pandangannya tentang manajemen yang
bukanlah semata kecerdasan pribadi, tetapi lebih merupakan satu keterampilan
yang dapat diajarkan dari dipahami prinsip-prinsip pokok dan teori umumnya yang
telah dirumuskan. Fayol membagi kegiatan dan operasi perusahaan ke dalam 6
macam kegiatan :
1)
Teknis
(produksi) yaitu berusaha menghasilkan dan membuat barangbarang produksi.
2)
Dagang
(Beli, Jual, Pertukaran) dengan tara mengadakan pembelian bahan mentah dan
menjual hasil produksi.
3)
Keuangan
(pencarian dan penggunaan optimum atas modal) berusaha mendapatkan dan menggunakan
modal.
4)
Keamanan
(perlindungan harga milik dan manusia) berupa melindungi pekerja dan
barang-barang kekayaan perusahaan.
5)
Akuntansi
dengan adanya pencatatan dan pembukuan biaya, utang, keuntungan dan neraca,
serta berbagai data statistik.
6)
Manajerial
yang terdiri dari 5 fungsi :
-
Perencanaan
(planning) berupa penentuan langkah-langkah yang memungkinkan organisasi
mencapai tujuan-tujuannya.
-
Pengorganisasian
dan (organizing), dalam arti mobilisasi bahan materiil dan sumber daya manusia
guna melaksanakan rencana.
-
Memerintah
(Commanding) dengan memberi arahan kepada karyawan agar dapat menunaikan tugas
pekerjaan mereka
-
Pengkoordinasian
(Coordinating) dengan memastikan sumber-sumber daya dan kegiatan organisasi
berlangsung secara harmonis dalam mencapai tujuannya.
-
Pengendalian
(Controlling) dengan memantau rencana untuk membuktikan apakah rencana itu
sudah dilaskanakan sebagaimana mestinya.
Selain
hal-hal pokok diatas, masih ada beberapa ajaran Fayol lainnya yaitu :
1) Keterampilan yang dibutuhkan oleh
manajer tergantung kepada tempat pada tingkatan organisasi, yang rendah lebih
membutuhkan keterampilan dan kemampuan teknis dibandingkan dengan keterampilan
manajerial pada manajer tingkat atas.
2) Kemampuan dan ketrampilan
manajemen harus diajarkan dan dipelajari, sehingga tidak mungkin hanya
diperoleh melalui praktek, timbul tenggelam sepertl orang belajar menyelam
tanpa guru.
3) Kemampuan dan keterampilan
manajemen dapat diterapkan pada segala bentuk dan jenis organisasi, seperti
rumah tangga, pemerintah, partai, industri dan lainlain.
4) Prinsip-prinsip manajemen lebih
baik daripada hukum manajemen, karena hukum bersifat kaku, sedang prinsip
bersifat lebih luwes, sehingga dapat disesuaikan pada keadaan yang dihadapi.
5) Ada 14 macam prinsip manajemen
dari Fayol, yaitu :
1.
Pembagian
kerja (Division of labor), yaitu sernakin mengkhusus manusia dalam
pekerjaannya, semakin efisien kerjanya, seperti terdapat pada ban berjalan.
2.
Otoritas
dan tanggung jawab (Authority and Responsibility) diperoleh melalui perintah
dan untuk dapat memberi perintah haruslah dengan wewenang formil. Walaupun
demikian wewenang pribadi dapat mernaksa kepatuhan orang lain.
3.
Disiplin
(discipline), dalam arti kepatuhan anggota organisasi terhadap aturan dan
kesempatan. Kepemimpinan yang baik berperan penting bagi kepatuhan ini dan juga
kesepakatan yang ad ii, seperti penghargaan terhadap prestasi serta penerapan
sangsi hukum secara adil terhadap yang menyimpang.
4.
Kesatuan
komando (Unity of commad), yang berarti setiap karyawan hanya menerima perintah
kerja dari satu orang dan apabila perintah itu datangnya dari dua orang atasan
atau lebih akan timbul pertentangan perintah dan kerancuan wewenang yang harus
dipatuhi.
5.
Kesatuan
pengarahan (unity of Direction), dalam arti sekelompok kegiatan yang mempunyai
tujuan yang sarna yang harus dipimpin oleh seorang manajer dengan satu rencana
kerja.
6.
Menomorduakan
kepentingan perorangan terhadap terhadap kepentingan umum (Subordination of
Individual interest to general interes), yaitu kepentingan perorangan
dikalahkan terhadap kepentingan organisasi sebagai satu keseluruhan.
7.
Renumerasi
Personil (Renumeration of personnel), dalam arti imbalan yang adil bagi
karyawan dan pengusaha.
8.
Sentralsiasi
(Centralisation), dalam arti bahwa tanggung jawab akhir terletak pada atasan
dengan tetap memberi wewenang memutuskan kepada bawahan sesuai kebutuhan,
sehingga kemungkinan adanya desentralisasi.
9.
Rantai
Skalar (Scalar Chain), dalam arti adanya garis kewenangan yang tersusun dari
tingkat atas sampai ke tingkat terendah seperti tergambar pada bagan
organisasi.
10. Tata-tertib (Order), dalam arti
terbitnya penempatan barang dan orang pada tempat dan waktu yang tepat.
11. Keadilan (Equity), yaitu adanya
sikap persaudaraan keadilan para manajer terhadap bawahannya.
12. Stabilitas masa jabatan
(Stability of Penure of Personal) dalam arti tidak banyak pergantian karyawan
yang ke luar masuk organisasi.
13. Inisiatif (Initiative), dengan
memberi kebebasan kepada bawahan untuk berprakarsa dalam menyelesaikan
pekerjaannya walaupun akan terjadi kesalahan-kesalahan.
14. Semangat Korps (Esprit de Corps),
dalam arti meningkatkan semangat berkelompok dan bersatu dengan lebih banyak
menggunakan komunikasi langsung daripada komunikasi formal dan tertulis.
Banyak kritik yang dilemparkan
kepada teori organisasi dan peranannya terhadap prilaku manajer yang efektif.
Juga keyakinannya bahwa prinsip-prinsip manajemen itu dapat diajarkan dan
dipelajari. Kritik terhadap teori salah satu datang dari Henry Mintzberg yang
menyatakan bahwa teori ini hanya sesuai untuk organisasi masa lampau yang lebih
stabil dengan lingkungan yang lebih mudah diramalkan. Teori ini juga terlalu
berpegang kepada kewenangan formil dan sering antara satu prinsip tidak sejalan
dengan prinsip lainnya, seperti antara prinsip “Division of Labor” dengan
“Unity of Command”.
10. Oliver
Sheldon (1894 -1951)
Filsafat rnanajemen yang pertama
kali ditulis dalam bukunya pada tahun 1923, yang menekankan tentang adanya
tanggung jawab sosial dalam dunia , usaha, sehingga etika sarna pentingnya
dengan ekonomi alam manajemen, dalam arti melakukan pelayanan barang dan jasa
yang tepat dengan harga yang wajar kepada masyarakat. Manajemen juga harus
memperlakukan pekerja dengan adil dan jujur. Beliau menggabungkan nilai-nilai
efisiensi manajemen ilmiah dengan etika pelayanan kepada masyarakat. Ada 3
prinsip dari Oliver, yaitu :
1)
Kebijakan,
keadaan dan metoda industri haruslah sejalan dengan kesejahteraan masyarakat.
2)
Manajemen
seharusnya mampu menafsirkan sangsi moral tertinggi masyarakat sebagai
keseluruhan yang memberi makna praktis terhadap gagasan keadilan sosial yang
diterima tanpa prasangka oleh masyarakat.
3)
Manajemen
dapat mengambil prakarsa guna meningkatkan standar etika yang umum dan konsep
keadilan sosial.
11. ChesterL.
Barnard (1886 -1961)
Berdasarkan kesukaannya dalam
bacaan-bacaan sosiologi dan filsafat, kemudian Bernard merumuskan berbagai
teori tentang kehidupan organsasi. Menurut dia manusia itu masuk organisasi
karena ingin mencapai tujuan pribadinya melalui pencapaian tujuan organisasi
yang tak mungkin dapat dicapainya sendiri. Chester L. Bernard beasumsi bahwa
perusahaan akan berjalan efisien dan hidup terus, apabila dapat menyeimbangkan
antara pencapaian tujuan dan kebutuhan individu. Beliau juga menyatakan peranan
organisasi informal sangat menentukan suksesnya suatu tujuan perusahaan.
Bukunya yang terkenal berjudul
“The Functions of the Executive” (1983). Yang menulis tentang manajer
berdasarkan suatu pendekatan sistem sosial, untuk mengerti dan menganalisis
fungsi-fungsi eksekutif. Ia juga memperhatikan tugas-tugas utama eksekutif
dalam kegiatan beroperasi perusahaan. Adapun tugas eksekutif adalah memelihara
suatu sistem usaha kerja sarna dalam organisasi formal. Ada beberapa alasan
dalam logika analisisnya hila dilihat dalam langkah-langkah yang disajikan pada
bukunya sebagai berikut :
1)
Adanya
pembatasan fisis dan biologis terhadap setiap individu membuat mereka
bekerjasama dalam kelompok ; meskipun ada pembatasanpembatasan dasar bersifat
fisis dan biologis, adanya kerja sarna membuat batasan psikologis dan sosial
yang ada pada setiap individu inilah yang mernainkan peran dalam mendorong
kerjasama.
2)
Adapun
tindakan kerjasama mendorong terbentuknya sistem kerjasama beberapa unsur-unsur
fisis, biologis, kepribadian, dan sosial (Barnard mencontohkan kelas dalam
kuliah sebagai suatu sistem kerjasama, yang terdiri dari unsur-unsur seperti
ruangan, bangku, papan tuns, manusia sebagai makhluk hidup, pribadi-pribadi,
pertukaran pendapat, dan sebagainya). Adanya kelanjutan kerjasama biasanya
tergantung pada efektivitas (apakah tujuan kerjasama itu tercapai ?) dan
efisiensi (apakah tujuan itu dapat dicapai dengan ketidakpuasan dan pengorbanan
yang seminimum mungkin dari pihak anggota yang bekerjasama ?).
3)
Setiap
sistem kerjasama dibagi ke dalam dua bagian yaitu : “Organisasi”, yang merupakan
interaksi-insteraksi dari individu yang berada di dalam sistem itu, dan
“unsur-unsur lainnya”.
4)
Organisasi
dapat dibagi ke dalam dua jenis, pertama : organiasi “formal”, yaitu kumpulan
interkasi sosial yang memang dikoordinasikan dan mempunyai tujuan bersama.
Kedua adalah organisasi “informal”, yaitu interaksi-interaksi sosial tanpa
tujuan bersama dan tidak dikoordinasikan secara sengaja.
5)
Organisasi
formal dapat berlangsung hanya bila orang-orang yang didalamnya
(a)
dapat saling berkomunikasi, (b) mau memberi sumbangan pikiran kepada kegiatan
kelompok, dan (c) memiliki kesadaran mempunyai tujuan umum.
6)
Setiap
organisasi formal harus memiliki unsur-unsur : (a) sistem fungsionalisasi
sehingga orang-orang dapat berspesialisasi dengan dibentuknya departementasi :
(b) adanya sistem perangsang yang efektif dan efisien yang akan mendorong
setiap orang menyumbang ke pikirannya kepada kegiatan kelompok; (c) sistem kekuasaan
(“otoritas’) yang menyebabkan setiap anggota kelompok menerima
keputusankeputusan para eksekutif : dan (d) sistem pengambilan keputusan yang
logis sehingga tujuan dapat tercapai dengan baik.
7)
Adapun
tugas eksekutif dalam organisasi formal adalah : (a) menjaga hubungan
komunikasi organisasi melalui suatu skema organisasi, ditambahkan dengan adanya
bawahan yang setia, bertanggung jawab, dan mampu bekerja, serta satu organisasi
informal” yang baik; (b) membuat perlindungan terhadap pekerjaan pokok dari
individu –individu di dalam organisasi; dan (c) adanya perumusan dan penentuan
tujuan perusahaan.
8)
Fungsi-fungsi
eksekutif mernasuki proses melalui pekerjaan eksekutif dalam mengintegrasikan
keseluruhannya dan dalam menemukan keseimbangan di antara kekuatan-kekuatan dan
kejadian-kejadian yang berlawanan.
9)
Untuk
mengefektifkan eksekutif, adanya suatu tata kepemimpinan yang mempunyai
tanggung jawab tinggi; sebagaimana telah dinyatakannya bahwa Kerjasamalah, dan
bukan kepemimpinan, yang rnembuat proses kreatif; tetapi kepemimpinan merupakan
suatu kekuatan yang sangat diperlukan.
12. William
Edwards Deming
William Edwards Deming (14
Oktober 1900 – 20 Desember 1993) adalah seorang profesor, penulis,
statistikawan, dosen, dan konsultan.Deming secara luas dihargai karena
meningkatkan kapasitas produksi di Amerika Serikat selama Perang Dingin ,
meskipun ia mungkin paling dikenal untuk karyanya di Jepang .
Sejak tahun 1950 dan seterusny a
ia mengajar manajemen puncak bagaimana memperbaiki desain (dan layanan),
kualitas produk, pengujian dan penjualan (y ang terakhir melalui pasar global)
melalui berbagai cara, termasuk penerapan metode statistik. Deming memberikan
kontribusi yang signifikan untuk kemudian reputasi’s Jepang untuk inovasi
produk berkualitas tinggi dan kekuatan ekonomi. Ia dianggap sebagai telah
memiliki dampak yang lebih pada Jepang manufaktur dan bisnis daripada individu
lain bukan dari warisan Jepang. Meskipun dianggap sesuatu pahlawan di Jepang,
dia baru mulai mendapat pengakuan luas di Amerika Serikat pada saat
kematiannya.
Deming menganjurkan bahwa semua
manajer harus memiliki apa yang disebut Sistem Pengetahuan yang sangat besar,
yang terdiri dari empat bagian:
1)
Apresiasi
suatu sistem: memahami keseluruhan proses y ang melibatkan pemasok, produsen,
dan pelanggan (atau penerima) barang dan jasa (dijelaskan di bawah);
2)
Pengetahuan
v ariasi: kisaran dan meny ebabkan v ariasi dalam kualitas, dan penggunaan
sampling statistik dalam pengukuran;
3)
Teori
pengetahuan: konsep menjelaskan pengetahuan dan batas-batas dari apa y ang
dapat diketahui (lihat juga: epistemologi ).
4)
Pengetahuan
psikologi: konsep alam manusia.
Deming menjelaskan, “Orang tidak
perlu menjadi unggulan di setiap bagian atau di keempat bagian dalam rangka
memahami dan menerapkannya. Ke-14 poin untuk manajemen dalam industri,
pendidikan, dan pemerintah mengikuti secara alami sebagai penerapan pengetahuan
di luar, untuk transformasi dari gaya kini manajemen Barat kesalah satu
optimasi. “
Segmen berbagai sistem
pengetahuan y ang mendalam y ang diusulkan di sini tidak dapat dipisahkan
Mereka berinteraksi satu sama lain. Dengan demikian, pengetahuan psikologi
tidak lengkap tanpa pengetahuan variasi.
Seorang manajer orang perlu
memahami bahwa semua orang berbeda Ini bukan orang peringkat. Diaperlu memahami
bahwa kinerja sebagian besar ada yang diatur oleh sistem yang ia bekerja,
tanggung jawab manajemen.
Penghargaan sistem melibatkan
pemahaman bagaimana interaksi (yaitu, umpan balik) antara unsurunsur sistem
dapat mengakibatkan pembatasan internal yang memaksa sistem untuk berperilaku
sebagai organisme tunggal y ang secara otomatis mencari suatu kondisi mapan.
Ini adalah kondisi mapan yang menentukan output dari sistem dan bukan pada
elemen indiv idu. Jadi, struktur organisasi daripada karyawan, sendirian, yang
memegang kunci untuk meningkatkan mutu produksi.
Pengetahuan variasi melibatkan
pemahaman bahwa segala sesuatu diukur terdiri dari kedua variasi normal karena
fleksibilitas sistem dan dari sebab khusus y ang menciptakan cacat. Kualitas
berarti mengakui perbedaan untuk menghilangkan sebab khusus sementara
mengontrol variasi normal. Deming mengajarkan bahwa membuat perubahan dalam
merespon variasi normal hany a akan membuat sistem melakukan lebih buruk.
Memahami variasi termasuk kepastian matematis bahwa variasi biasanya akan
terjadi dalam waktu enam standar deviasi mean.
Sistem dari Pengetahuan yang
sangat besar merupakan dasar untuk aplikasi y ang terkenal Deming 14 Poin untuk
Manajemen, dijelaskan di bawah ini. Deming menawarkan empat belas prinsip kunci
untuk manajemen untuk mengubah efektivitas bisnis. 14 poin Deming:
1)
Membuat
tujuan menuju peningkatan produk dan lay anan, dengan tujuan untuk menjadi
kompetitif dan bertahan dalam bisnis, dan untuk meny ediakan lapangan kerja.
2)
Mengadopsi
filosofi baru. Kita berada dalam usia ekonomi baru. Manajemen Barat harus
membangkitkan tantangan tersebut, harus belajar tanggung jawab mereka, dan
mengambil kepemimpinan untuk perubahan.
3)
Hentikan
ketergantungan pada inspeksi untuk mencapai kualitas. Menghilangkan kebutuhan
untuk pemeriksaan besar dengan membangun kualitas ke dalam produk di tempat
pertama.
4)
Akhiri
praktek pemberian bisnis atas dasar harga. Sebaliknya, meminimalkan total biaya
bergerak kearah pemasok tunggal untuk setiap satu item, pada hubungan jangka
panjang kesetiaan dan kepercayaan.
5)
Meningkatkan
terus-menerus dan selamany a sistem produksi dan pelay anan, untuk meningkatkan
kualitas dan produktiv itas, dan dengan demikian biay a terus menurun.
6)
Lembaga pelatihan pada pekerjaan.
7)
Lembaga
kepemimpinan . Tujuan pengawasan harus membantu orang dan mesin-mesin dan
gadget untuk melakukan pekerjaan y ang lebih baik. Pengawasan manajemen
membutuhkan perbaikan, serta pengawasan pekerja produksi.
8)
Hilangkan
rasa takut, sehingga setiap orang dapat bekerja secara efektif bagi perusahaan.
9)
Meruntuhkan
penghalang antara departemen. Orang-orang dalam penelitian, desain, penjualan,
dan produksi harus bekerja sebagai sebuah tim, untuk meramalkan masalah
produksi dan digunakan y ang mungkin dihadapi dengan produk atau jasa.
10) Hilangkan slogan-slogan, desakan,
dan target untuk angkatan kerja meminta tanpa cacat dan tingkat produktiv itas
baru. Nasihat seperti itu hany a menciptakan hubungan permusuhan, sebagai
sebagian besar penyebab rendahnya kualitas dan produktivitas rendah milik
sistem dan dengan demikian berada di luar kuasa tenaga kerja.
11) Hilangkan bekerja standar (kuota)
di lantai pabrik. Pengganti kepemimpinan.b. Hilangkan manajemen dengan
objektif. Hilangkan manajemen dengan angka, numerik tujuan. Substitute
leadership. Pengganti kepemimpinan.
12) Hapus hambatan yang merampok hak
pekerja per jam untuk kebanggaan pengerjaan. Tanggung jawab pengawas harus
diubah dari angka y ang jelas terhadap kualitas. b. Menghapus hambatan dan
rekay asa hak mereka untuk kebanggaan pengerjaan. Ini berarti, antara lain,
penghapusan atau jasa penilaian tahunan dan manajemen dengan tujuan
13) Lembaga program pendidikan y ang
kuat dan self-perbaikan.
14) Masukkan semua orang di
perusahaan untuk bekerja untuk mencapai transformasi. Transformasi adalah tugas
semua orang. Pelatihan besar-besaran diperlukan untuk menanamkan keberanian
untuk memutuskan hubungan dengan tradisi.
13. Warren
Buffett
Buffet selalu berprinsip bahwa
market adalah pelay an kita bukan tuan bagi kita (investor). Ia juga
menambahkan, sosok Buffett adalah fenomena baru dalam dunia inv estasi
sekarang ini, ia telah memadukan
kemampuan berfikir, matematika dan keterampilan dirinya.
Perjalanan pertualangan memutar
uangnya, berawal saat mendirikan sebuah perusahaan tekstil kecil, dan meny
ulapnya menjadi sebuah konglomerat dunia yang paling dihormati. Kisah hidupnya
ini sering dinilai sebagai sebuah dongeng ajaib y ang dipadukan dengan
kejeniusan dan karakter. Ketika berusia 77 tahun ini telah meny andang sebagai
orang terkaya, menggeser orang terkay a sebelumnya Bill Gates yang telah meny
andangnya selama 8 tahun berturut-turut.
Dikatakan oleh Miles, bahwa
Buffett orang yang mampu membedakan antara karakter dan reputasi, serta
menggunakanny a dalam berinvestasi. Melalui bendera Berkshire Hathaway Inc,
Buffett juga memiliki anak usaha bisnis y ang beragam, mulai dari properti,
asuransi dan reasuransi, perlengkapan dan energi, keuangan, manufaktur, hingga
jasa dan ritel.
Salah satu anak usahany a y ang
menjadi satu dari empat perusahaan asuransi terbesar di AS, dan satu dari dua
perusahaan reasuransi terbesar didunia adalah GEICO. Buffett juga memiliki
International Dairy Queen y ang merupakan pemegang lisensi dan pelay anan di
lebih dari 6.000 outlet y ang menawarkan Dairy Treats and Food. Bahkan induk
usaha (Berkshire Hathawa y Inc) y ang dimilikinya tersebut berhasil membukukan
Compounded A nnual Gain (1 965-2007 ) sebesar 21 ,1 % berbanding 10,3% y ang
dimiliki oleh indeks S&P 500 di AS.
Buffet sangat konsisten dengan
portofolio inv estasiny a, ia memiliki komposisi investasi 30% di asuransi, 10%
di energi, dan 60% di manufaktur serta jasa dan ritel. Ia juga pernah mengalami
kegagalan, pernah merugi ketika berinv estasi pada sebuah maskapai yang
membuatny a kehilangan uang hingga ratusan ribu bahkan jutaan dolar. Namun
sebagai investor ulung Buffet tidak melihat itu sebagai aksi yang salah, namun
ia memandangnya sebagai jalan y ang berbeda.
Dan Buffet di tahun 2008 sukses
menjadi orang terkaya versi majalah Forbes dengan harta US$ 62miliar, sekaligus
mengalahkan cadangan devisa Indonesia y ang per akhir Juli hanya mencapai US$
60,56 miliar. Pria kelahiran Nebraska, 30 Agustus 1930 itu sukses mendepak
sahabatny a, Bill Gates yang sudah bertahun-tahun menduduki tahta sebagai orang
terkaya di dunia.
14. Philip
Kotler
Philip Kotler adalah salah satu
guru marketing yang banyak berjasa dalam pengembangan ilmu marketing di dunia.
Sampai saat ini, Kotler telah bany ak memberikan kontribusi y ang sangat
signifikan di dunia marketing. Bany ak buku y ang telah ditulis dan memberikan
pemikiran baru di dunia marketing. Mulai dari tex tbook, sampai buku-buku praktis
telah bany ak ditulis. Sehingga para akademisi dan praktisi bisnis menjadikan
ide-ide Kotler sebagai peganganny a. Tidak heran bila Kotler menjadi salah satu
pemikir y ang berpengaruh di dunia bisnis.
Kotler berhasil dinobatkan oleh
Financial Time, media harian internasional bergengsi di dunia, sebagai “Most
Influential Business Writer or Management Guru”, dibelakang Jack Welch, Bill
Gates, dan Peter Drucker. A da cerita menarik bila kita coba melihat kebelakang
proses perjalanan hidup Kotler hingga akhirny a menjadi guru marketing dunia.
Terny ata, sebelum menjadi guru marketing, Kotler adalah seorang ekonom y ang
cukup bany ak meny umbangkan pemikiranny a di jurnal-jurnal ekonomi.
Proses pendidikan yang ditekuninya
pun selalu seputar ilmu ekonomi. Gelar Masterny a didapat dari Univ ersity of
Chicago, sedangkan gelar PhD dari MIT. Keduany a dalam bidang ekonomi. Dengan
maksud memperkuat day a analisis ilmu ekonominy a, Kolter kemudian melanjutkan
studi post-doctoral-ny a di Harvard Universerty dalam bidang matematika dan di
University of Chicago dalam bidang ilmu pengetahuan perilaku (behav iour
science).
Kesuksesan Kotler sebagai ilmuwan
memang tidak diragukan. Hal ini terlihat dari berbagai peghargaan sebagai
doktor kehormatan dari berbagai univ ersitas terkenal di dunia, diantaranya
Stockholm Univ ersity , Univ ersity of Zurich, A thens Univ ersity of Economics
and Business, DePaul Univ ersity , the Cracow School of Buisness and Economics,
Groupe H.E.C. di Paris, the Univ ersity of Economics and Buisness A
dminsitration di V ienna.
Menariknya, guru marketing yang
lahir 7 Agustus 1931 di Chicago,
Amerika, sering merasa kurang puas terhadap penjelasan-penjelasan yang ada
dalam ilmu ekonomi. Kotler merasa bahwa ilmu ekonomi terlalu meny ederhanakan
pasar dalam konteks yang sebenarnya. Ilmu ekonomi bany ak fokus ke harga dalam
kaitannya dengan permintaan dan penawaran. Padahal peran dari iklan, tenaga
penjualan, dan saluran penjualan dalam menciptakan permintaan sangatlah besar.
Akhirnya, Kotler pun berkesimpulan
bahwa marketing adalah bagian dari ekonomi dan mempercaya ilmu ekonomi untuk
menghasilkan ilmu ekonomi modern. Perjalanan hidup Kotler yang menarik tidak
hanya di bidang ilmu saja, dari ekonomi ke marketing. Tetapi juga perjalanan
panjangnya dalam memberikan pemikiran-pemikiran barunya dari dunia akademis ke
dalam dunia praktis.
Selain menjadi guru besar ilmu
marketing di Kellog School of Managment, kotler juga banyak membantu
perusahaan-perusahaan besar dunia dalam lingkup strategi dan perencanaan
marketing, marketing organisasi, dan internasional marketing. IBM, General
Electric, A T&T, Honey well, Bank of America dan Merck adalah beberapa
perusahaan yang pernah mendapatkan insprasi dari Kotler.
Perjalanan hidup lainnya yang
cukup menarik adalah, ketertarikan Kotler untuk berkontribusi lebih luas ke
banyak negara di luar Amerika dan Eropa, yaitu Asia. Hal ini dibuktikannya
dengan banyak memberikan seminar, pengajaran, dan menulis buku bersama dengan
para akademisi dan praktisi bisnis di Asia. Kotler juga banyak menganalisis
kasus-kasus perusahaan dan isdustri di Asia.
Misalnya saja buku “Rethinking
Marketing” yang mencoba untuk menawarkan pemikiran baru ilmu marketing. Buku
ini ditulis bersama ahli-ahli marketing Asia seperti Hooei Dan Huan, Sandra Liu,
dan Hermawan Kartajaya. Selain itu ada juga buku “Repositioning Asia” dan “A
ttracting Investor” yang berusaha menganalisis kasus dan strategi bisnis
perusahaan-perusahaan di Asia.
Intensitas keterlibatan Kotler
dalam pengembangan dunia marketing di A sia memang tidak setengahsetengah. Hal
ini dibuktikan Kotler dengan mendirikan Philip Kotler Center for ASEAN
Marketing y ang diresmikan pada November 2005 lalu di kantor sekertariat ASEAN.
Philip Kotler Center y ang bertempat di MarkPlus Institute of Marketing (MIM),
Jakarta, merupakan organisasi nirlaba yang sengaja didirikan bagi pengembangan
ilmu marketing di negara-negara ASEAN.
Melihat perjalanan hidup Kotler yang
sarat kontribusi terhadap dunia marketing, menyebabkan banyak institusi yang
mempersiapkan diri untuk memberikan penghargaan kepada Kotler pada saat
berulang tahun. Seperti misalnya Kellogg School of Mangement yang mengadakan
acara Kotler’s Day dengan tujuan mengundang seluruh kolega Kotler untuk memberi
apresiasi di hari ulang tahunnya. Tidak ketinggalan, Philip Kotler Center yang
bertempat di kampus MIM Jakarta juga mengadakan Kotler’s Day dengan tema
Revisiting Kotler’s Influence to the Marketing World. Acara ini akan diisi
beberapa praktisi bisnis dan akademisi dari perguruan tinggi terkenal di
Indonesia seperti Jacky Mussry dari MarkPlus&Co, Budhi Sugarda dari Univ
ersitas Indonesia, Danie Prakosa dari Indonesian Business Links, dan Y .W.
Junardy dari Indonesian Marketing A ssociation.
Perjuangan dan perjalanan Philip
Kotler baik sebagai ilmuwan maupun praktisi bisnis y ang banyak berkontribusi
di dunia marketing tidaklah sia-sia. Hal ini bisa terlihat dari sangat
banyaknya penghargaan dan apresiasi dari semua kalangan terhadap usaha Kotler
selama ini. Kotler pun berhasil menjadi salah satu pemikir y ang cukup
berpengaruh di dunia bisnis, khususnya dunia marketing.
15. Michael
Eugene Porter
Michael Eugene Porter (lahir 1947
) adalah Profesor Universitas di Harvard Business School, dalam bidang
manajemen dan ekonomi. Dia adalah pendiri organisasi nirlaba yang disebut
Initiative for a Competitive Inner City dan salah satu pendiri dari The Monitor
Group.
Tujuan dari kegiatan akademik
Porter berfokus tentang bagaimana sebuah perusahaan atau suatu daerah dapat
membangun keunggulan kompetitif dan mengembangkan strategi kompetitif. Dia juga
merupakan Fellow Member of the Strategic Management Society .
Porter lulus dari Universitas
Princeton pada 1969, kontribusinya yang terkenal yaitu Porter’s Five Forces
Analysis (Analisa Five Forces Porter).
SWOT Analysis adalah suatu
analisa yang dilakukan sebelum bisnis merancang sebuah strategic plan. Salah
satu tools yang digunakan untuk membuat SWOT Analysis diantaranya adalah Porter
Five Forces analysis, yang memberikan gambaran mengenai bagaimana posisi bisnis
kita di dalam suatu industri.
Analisa Porter’s Five Forces
memberikan gambaran yang powerful mengenai bagaimana tingkat persaingan dari
suatu industri, baik itu dari sisi supply chain (supplier dan pelanggan) serta
pasar (pemain baru dan substitusi). Keempat dari forces (dorongan) ini
memberikan kontribusi terhadap competitive rivalry atau tingkat persaingan
dalam industri.
-
The
threat of a substitute product
-
The
threat of the entry of new competitors
-
The
bargaining power of customers
-
The
bargaining power of suppliers
-
The
intensity of com petitive rivalry
Analisa Five Forces Porter ini
digunakan pada lev el industri, dan dapat diaplikasikan pada segala macam
industri. Pengertian industri disini adalah serangkaian bisnis yang menawarkan
produk/jasa yang sejenis. Seandainya satu perusahaan bergerak di berbagai macam
industri, maka ia tidak bisa hanya membuat satu analisis saja. Analisa ini
perlu dibuat pada masing-masing industri dimana ia bergerak.
Porter
juga mengulas subyek lainny a antara lain:
1) Strategic groups (also called
strategic sets)
2) Value chain
3) The generic strategies of cost
leadership, product differentiation, and focus
4) The market positioning strategies
of variety based, needs based, and access based market positions.
5) Porter’s clusters of competence
for regional economic development
0 Response to "Orang yang Berperan dalam Ilmu Manajemen "
Post a Comment